Vitamin C atau 2,3-didehydro-L-threo- hexono-1,4-lactone dengan rumus molekul C6H8O6 dan berat molekul 176,13 memiliki karakteristik kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih atau kuning pucat, tidak berbau atau hampir tidak berbau dan berasa asam.Kelarutan vitamin C dalam air adalah 1:3 sampai 1:3,5, dalam alkohol 1:25, dalam metanol 1:10, larut dalam aseton, dan praktis tidak larut dalam kloroform, eter dan petrolatum. Titik leburnya 190°C. Larutan 5% vitamin C memiliki pH 2,2 - 2,5. Vitamin C merupakan asam lemah dengan pKa 4,17 dan 11,57.
Vitamin C stabil pada keadaan kering, namun dalam bentuk larutan mudah teroksidasi, terutama dalam larutan alkali. Oksidasi dipercepat dengan adanya panas, cahaya, oksidator dan logam berat. Vitamin C inkompatibel dengan garam besi, agen pengoksidasi dan garam dari logam berat.
Vitamin C mudah diabsorpsi di saluran cerna dan terdistribusi secara luas ke dalam jaringan. Konsentrasi tertinggi ada dalam leukosit dan platelet daripada dalam eritrosit dan plasma. Jumlah vitamin C yang direkomendasikan adalah 90 mg per hari untuk laki-laki dan 75 mg untuk wanita. Tubuh dapat menyerap maksimum vitamin C sebesar 400 mg per hari. Vitamin C yang berlebih akan diekskresikan lewat urin.
Asam askorbat mudah dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat. Dengan demikian maka vitamin C juga berperan dalam menghambat reaksi oksidasi yang berlebihan dalam tubuh dengan cara bertindak sebagai antioksidan. Dalam tubuh, vitamin C berperan sebagai suatu kofaktor dalam reaksi hidrosilasi dan amidasi. Pada sintesis kolagen, vitamin C mempercepat hidroksilasi prolin dan lisin pada prokolagen menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin, serta menstimulasi sintesis peptida kolagen. Vitamin C meningkatkan aktivitas enzim amidase yang berperan dalam pembentukan hormon oksitosin.
Farmakokinetika
Vitamin C mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak kenaikan kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorbsi. Kadar dalam leukosit dan trombosit lebih besar daripada dalam plasma dan eritrosit.
Distribusinya luas ke seluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4 mg%.
Vitamin C dengan dosis > 1 g/ hari dapat menyebabkan diare karena efek iritasi lambung pada mukosa usus yang meningkatkan peningkatan peristaltik. Dan dapat juga meningkatkan bahaya terbentuknya batu ginjal karena sebagian vitamin C dimetabolisme dan diekskresi sebagai oksalat. Penggunaan kronik vitamin C dosis besar dapat menyebabkan ketergantungan dimana penurunan mendadak kadar vitamin C dapat menimbulkan rebound scurvy. Vitamin C meningkatkan absorbsi besi sehingga dalam dosis besar dapat berbahaya pada penderita hemokromatosis, talasemia dan anemia sideroblastik. Pada defisiensi 2 dd 250-500 mg p.c, bayi 100 mg sehari, proflaksis 100-1000 mg sehari. Orang dengan lambung peka sebaiknya menggunakan garam Ca atau Mg-askorbat yang bereaksi netral.
Vitamin C menstimulasi banyak proses metabolisme berkat sistem redoksnya yakni mudah dioksidasi dan direduksi kembali dengan bantuan glutation. Jumlah yang direkomendasikan adalah 90 mg per hari untuk laki-laki dan 75 mg untuk wanita. Tubuh dapat menyerap maksimum vitamin C sebesar 400 mg per hari. Tampaknya vitamin C banyak terdapat di jeruk, paprika hijau, stroberi, brokoli, tomat, kentang manis dan okra. Vit C mengandung 2 tipe senyawa yaitu "L"-Ascorbic Acid, yang memutar pada sisi (-), dan D-Ascorbic Acid, yang memutar pada sisi (+). Sisi aktif Vit C adalah bentuk L dan yang bermanfaat bagi manusia. Bentuk D dari Vitamin C menjadi tidak berguna dan dibuang oleh tubuh. Vitamin C bukan senyawa yang stabil, baik bentuk L dan D mudah terhidrolisis dengan air (kelembaban).
Macam – macam vitamin C :
a. Vitamin C biasa
Terdiri dari asam askorbat saja. Kelemahan yaitu cepat terbuang melalui air seni (2-3 jam setelah dikonsumsi) karena sifatnya yang mudah larut air. Karena itu kandungan bahan aktif per tablet tidak boleh terlalu tinggi karena memberatkan kerja ginjal. pH-nya sangat asam sehingga kurang baik bagi lambung dan tidak dianjurkan untuk penderita tukak lambung/maag. Asam askorbat juga akan membuat urine lenih asam. Salah satu hasil metabolit dari vitamin C adalah asam oksalat yang bila berikatan dengan kalsium menjadi kalsium oksalat yang akan membentuk batu ginjal. Pembentukan asam oksalat mudah terjadi dalam kondisi urin yang asam.
b. Ester – C
Merupakan bentuk vitamin C dengan bahan aktif askorbatnya adalah campuran garam askorbat ditambah 1 atau lebih metabolit dari asam askorbat, yang bertujuan selain memperbaiki pH juga untuk meningkatkan absorbsi dan retensi vitamin dalam tubuh.
c. Buffered – C
Buffered C adalah bentuk dari hasil gabungan antara kedua jenis Vitamin C yaitu Vitamin C dari asam askorbat dengan garam askorbat yang juga bertujuan untuk meningkatkan absorbsi dan memperbaiki pH vitamin C. pH akhir yang dihasilkan adalah 4-5, lebih aman bagi lambung. Karena ada kenaikan pH, diberikan istilah “Buffered” yang berarti penyangga.
d. Natrium askorbat C6H7NaO6 = 198,1
1000 mg natrium askorbat mengandung 889 mg asam askorbat dan 111 mg natrium (125 mg natrium per 1000 mg asam askorbat dalam natrium askorbat). Seseorang yang melakukan diet rendah natrium disarankan untuk menjaga asupan natrium kurang dari 2500 mg hari. dosis besar asam askorbat meningkatkan asupan natrium.
Pemerian : kristal atau serbuk kristal putih kekuningan, tidak berasa. Warnanya akan menjadi gelap jika terpapar cahaya.
Kelarutan :
BP : sangat larut dalam air, larut dalam alkohol, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter.
USP : kelarutan dalam air 1:3, dalam alkohol 1:4, tidak larut dalam kloroform dan eter. Natrium askorbat harus disimpan dalam wadah bukan logam yang kedap udara. Hindarkan dari cahaya. Larutan 5% dalam air memiliki pH 2,1-2,6. pH injeksi menurut BP 5,0-6,5 dan menurut USP 5,5-7,0. Larutan asam askorbat cepat mengalami kerusakan karena udara.
e. Kalsium Askorbat {(C6H7O6)2Ca.2H2O = 426,3}
Ca askorbat murni mengandung 114 mg Ca per 1000 mg asam askorbat. Ca dalam bentuk ini lebih bagus diabsorpsi. Asupan Ca untuk dewasa disarankan 1000-1200 mg/ hari. Total asupan Ca tidak lebih dari 2500 mg/ hari.
Pemerian : serbuk putih kekuningan, praktis tidak berasa.
Kelarutan : sangat larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, praktis tidak larut dalam eter. Ca askorbat harus disimpan dalam wadah kedap udara dan dihindarkan dari cahaya. Larutan 10% memiliki pH antara 6,8 sampai 7,4.
f. Magnesium askorbat :
Dosis yang disarankan untuk magnesium adalah 400-420 mg/hari bagi laki-laki dewasa dan 310-320 mg/hari bagi wanita dewasa. Asupan maksimum magnesium dari suplemen adalah 350 mg/hari.
g. Zinc askorbat
Dosis yang disarankan untuk zinc adalah 11 mg/hari bagi laki-laki dewasa dan 8 mg/hari bagi wanita dewasa. Asupan maksimum zinc dari suplemen adalah 40 mg/hari.
h. Molybdenum askorbat
Dosis yang disarankan untuk molybdenum adalah 45 µg/hari bagi laki-laki dan wanita dewasa. Asupan maksimum bagi dewasa adalah 2 mg/hari.
i. Chromium askorbat
Asupan yang disarankan untuk kromium adalah 30-35 mcg/hari bagi lakilaki dewasa dan 20-25 mcg/hari bagi wanita dewasa.
j. Manganese askorbat
Dosis yang disarankan untuk mangan adalah 2,3 mg/hari bagi laki-laki dewasa dan 1,8 mg/hari bagi wanita dewasa. Asupan maksimum mangan adalah 11 mg/hari.
k. Kalium askorbat
Persyaratan minimal untuk potassium antara 1,6-2,0 g hari. Buah dan sayuran sumber kaya potassium, makanan kaya buah dan sayuran memberikan 8-11 g/hari. Bila asupan kalium 18 g/ hari dapat menimbulkan toksisitas yang akut dan kemungkinan fatal (hiperkalemia). Seseorang yang menggunakan diuretik hemat kalium dan memiliki gagal ginjal harus menghindari asupan kalium askorbat. Bentuk paling murni dari kalium askorbat yang tersedia dipasaran berisi 0,175 g (175 mg) kalium/ g asam askorbat.